Ads Top

Jelang Hari H Rilis, Dying Light 2: Stay Human Baru Konfirmasi Gunakan Denuvo

 

Developer atau publisher tentu ingin memproteksi game buatan mereka sebaik mungkin, salah satunya dengan cara memberi DRM. Sayangnya, langkah tersebut terkadang jadi bumerang tersendiri, terutama jika DRM yang diusung justru memberi masalah. Salah satu DRM paling populer adalah Denuvo yang di sisi lain juga kontroversial karena sering membuat game berjalan kurang optimal. Sayangnya, baru-baru ini, dikonfirmasi jika Dying Light 2: Stay Human akan dibekali dengan DRM tersebut.

Hanya beberapa jam sebelum akhirnya dirilis, salah satu juru bicara Techland selaku developer, menyatakan bahwa Dying Light 2 bakal diproteksi oleh Denuvo. Dalam postingan di forum Steam, salah seorang pengguna mengunggah screenshot dari Imgur, yang menampilkan jawaban dari Techland ketika ditanyai apakah Dying Light 2 akan menggunakan Denuvo. Sejak saat jawaban dari pertanyaan itu muncul, halaman resmi Dying Light 2 di Steam langsung menambahkan keterangan penggunaan “DRM pihak ketiga”.

awaban dari Techland itu tentu memicu kekecewaan banyak pemain, terutama mereka yang telah pre-order terlebih dahulu. Alasannya tentu sangat jelas bahwa Denuvo kerap kali membuat game berjalan di frame-rate rendah. Game-game seperti Star Wars Jedi: Fallen Order, Shadow of the Tomb Raider dan Crysis Remastered juga mendapati masalah serupa hingga akhirnya Denuvo yang mereka bawa dihapus oleh developer masing-masing.

Dying Light 2 sendiri pertama kali diumumkan di E3 2018 sebelum akhirnya mengalami cukup banyak penundaan. Dengan waktu rilis yang terlampau lama sejak pertama kali diumumkan, kehadiran DRM mungkin tidak akan mengurungkan niat sebagian pemain yang ingin bermain, kecuali nantinya memang menyebabkan masalah performa seperti game-game lain dengan DRM yang sama.

Dying Light 2: Stay Human akan dirilis pada 4 Februari mendatang untuk PS4, PS5, Xbox One, Xbox Series X/S dan juga PC. Versi Nintendo Switch juga telah dikonfirmasi namun tanpa tanggal rilis pasti hingga kini.

No comments:

Powered by Blogger.