Review Edge of Eternity – Game Turn Based JRPG Klasik Penuh Elemen Nostalgia
Game buatan developer indie dari Perancis ini berawal dari sebuah proyek Kickstarter yang mendapatkan antusias tinggi dari pecinta game turn based RPG. Berkat antusias tersebut, proyek Edge of Eternity dapat dikerjakan secara total dan telah rilis pertama kali di platform PC (Windows) pada 8 Juni 2021 yang lalu. Berkat kesuksesannya, Edge of Eternity mendapatkan port untuk konsol game terkini, yaitu PS4, PS5, Xbox One, Xbox Series dan juga Nintendo Switch. Berbagai review Edge of Eternity pun telah bermunculan di internet dari berbagai pihak mengenai tanggapan mereka ketika mencoba game turn based RPG ini.
Pada kesempatan kali ini, kami mendapatkan kesempatan untuk mencoba game buatan developer Midgar Studio ini dan memberikan review Edge of Eternity untuk para pembaca. Review ini akan dibuat berdasarkan pendapat pribadi penulis dari pengalaman memainkan game Edge of Eternity agar para pembaca bisa tahu apa saja hal-hal menarik yang bisa kalian dapatkan ketika memainkan game ini.
Story – Ketika Dunia Diancam dari Serangan Makhluk Alien dan Virus Misterius
Cerita Edge of Eternity dimulai dengan munculnya pasukan alien dari luar angkasa yang menyerang planet Heryon. Serangan dari makhluk misterius ini membuat planet tersebut harus menghadapi perang tiada akhir dimana adanya konflik yang melibatkan sihir dan juga teknologi yang justru menjadi ancaman baru. Tidak berhenti sampai disitu saja, para alien tersebut melepaskan sebuah virus berbahaya bernama Corrosion yang berakibat fatal pada seluruh makhluk hidup yang ada di planet Heryon dan mengubah mereka menjadi makhluk mengerikan.
Ketika dunia sedang dalam kondisi sulit, muncul pasukan muda yang akan berpetualang dan menjadi sosok penting yang dapat mengubah takdir keterpurukan planet Heryon dari ancaman serangan alien untuk selamanya.
Dari sini sudah terlihat jelas premis cerita Edge of Eternity yang klasik dan memiliki ciri khas layaknya game turn based RPG ataupun JRPG. Kalian akan menghadapi sebuah cerita dimana sang Protagonist bernama Daryon bersama dengan teman-temannya berusaha menyelamatkan dunia dari ancaman alien dan mencari cara untuk mencegah penyebaran Corrosion.
Dunia Heryon pun memiliki elemen identik dengan game JRPG yang memiliki nuansa futuristik seperti Xenoblade Chronicle. Tapi kalau dilihat lagi, saya jadi teringat dengan dunia game JRPG salah satu seri game Star Ocean (seri ke-4) yang memiliki elemen futuristik tetapi masih memiliki tradisi budaya dan juga ekosistem alamnya yang masih natural. Ketika melakukan eksplorasi, saya juga merasakan nostalgia dengan game Final Fantasy XII.
Gameplay – Turn Base RPG Klasik yang Bikin Nostalgia
Untuk sistem battle-nya sendiri memiliki genre turn based RPG seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya. Pemain akan mengendalikan 1 karakter atau lebih dalam pertempuran dengan beberapa pilihan seperti Attack, Skill atau Spell dan Item. Semua komando tersebut akan aktif dalam sistem Active Time Battle atau kalian lebih mengenalnya dengan singkatan ATB. Hal ini berlaku untuk semua karakter dalam battle, baik itu karakter party maupun musuh.
No comments: