Ads Top


Ada yang datang dengan antisipasi tinggi, tetapi tak sedikit pula yang datang dengan rasa khawatir, keputusan EA dan DiCE untuk menjadikan seri tahun ini – Battlefield 2042 hanya sebagai game multiplayer memang jadi keputusan yang penuh resiko. Namun tak bisa dipungkiri, mengingat statusnya sebagai seri Battlefield pertama yang akan dirilis untuk konsol generasi terbaru sekaligus beberapa aksi pamer teknologi Frostbite Engine yang sempat memamerkan bagaimana setengah dari gedung tinggi rubuh karena perang, sulit rasanya untuk tidak membangun hype tersendiri untuknya. Sesuai dengan strategi EA selama ini, ia juga memberikan kesempatan untuk mereka yang  membayar lebih mahal, kesempatan untuk menjajalnya lebih cepat.

Kesan Pertama

Rilis generasi baru berarti kesempatan untuk menikmati perang dalam skala lebih besar. Pertama-tama, dari sesi gameplay kami hingga level 27, kami belum sekalipun menemukan kondisi dimana gedung-gedung tinggi bisa hancur sebagian seperti yang dipamerkan demo Frostbite Engine beberapa waktu yang lalu. Walaupun demikian, efek kehancuran dinding atas nama strategi tempur tetap tersedia, lengkap dengan efek cuaca yang kini akan tampil dinamis dan mempengaruhi jalannya pertempuran. Namun seperti seri Battlefield sebelumnya, perang lebih ramai bukan berarti pertarungan lebih intens. Mengingat ukuran peta kini juga ikut membesar, bukan tidak mungkin Anda lebih sering berlari dan berujung mati karena sniper yang entah menembak Anda dari mana. Rutinitas yang bisa menjengkelkan mengingat di mode Conquest, ia bisa berjalan sekitar 45 menit lamanya.

Keseruan utama yang kami rasakan justru datang dari fakta bahwa ia juga mendukung fitur DualSense di Playstation 5, Haptic Feedback dan Adaptive Trigger. Merasakan bagaimana setiap senjata yang Anda gunakan terasa berbeda saat digenggam, terutama untuk senjata mesin, meninggalkan rasa imersif tersendiri. Apalagi Adaptive Trigger-nya juga tidak didesain sedemikian “berat” kecuali untuk senjata-senjata yang memuntahkan peluru satuan, yang memang meninggalkan efek yang lebih kentara. Namun sayangnya, ia juga datang dengan berita buruk. Versi konsol tampaknya masih belum mendukung aim-assist, yang akan membuat Anda mustahil untuk menang melawan gamer PC dalam jarak dekat, terlepas apapun senjata yang Anda gunakan. Ada opsi mematikan cross-play memang, namun untuk saat ini, ia tak pernah memiliki cukup user untuk membuat pertandingan berjalan..

Secara garis besar, pertempuran di Battlefield 2042 masih berjalan seperti yang Anda bayangkan. Fakta bahwa ia tidak lagi mengusung sistem kelas dan kini hadir dengan konsep Specialist yang memiliki efek kemampuan spesifik dan fleksibilitas untuk menggunakan senjata ataupun item apapun, memang butuh pembiasaan. Namun menjadikan Battlefield 2042 otomatis lebih buruk? Pengalaman kami tidak jatuh pada kesimpulan tersebut. Kenyataan yang harus dihadapi hanyalah fakta bahwa beberapa Specialits memang memiliki kemampuan yang terlalu menggoda untuk dipilih, seperti Paik misalnya yang bisa memeriksa posisi musuh dalam jarak dekat. Fleksibilitas penggunaan senjata juga membuat semua player bisa membawa rocket launcher yang notabene, mimpi buruk bagi kendaraan-kendaraan perang yang ada.

Salah satu alasan kami melepas preview terlebih dahulu dan bukannya review, selain karena kami belum menjajal semua mode yang tersedia termasuk Portal dan Hazard Zone, rilis awal Battlefield 2042 ini juga masih dipenuhi dengan bug yang super menjengkelkan. Kami pernah bertemu dengan match dimana kami sudah menunggu antrian matchmaking untuk menemukan bahwa kami tidak bisa spawn untuk alasan yang tidak jelas. Kami juga sempat menemukan bug dimana setelah mati kami juga tidak bisa respawn, hingga satu-satunya solusi adalah keluar dari pertempuran, menerima pil pahit bahwa Anda tidak akan mendapatkan EXP sedikit pun walaupun pertempuran sudah berjalan lama, dan kembali terperangkap di matchmaking dari awal. Bug lain yang tak kalah mengesalkan dan ingin membuat kami berteriak? Ketika tanpa alasan jelas, semua attachment yang sudah kami pasang di senjata, tiba-tiba tidak terbawa pada saat sudah masuk arena bertempur. Anda jadinya harus bunuh diri, masuk ke halaman attachment yang notabene sudah diawali dengan UI yang tak intuitif pula.

Maka sembari menunggu waktu yang lebih proporsional untuk melakukan review, terutama untuk melihat seberapa besar perubahan signifikan yang mungkin ditawarkan EA dan DICE dengan patch hari pertama untuk rilis global-nya, izinkan kami melemparkan segudang screenshot fresh from oven untuk sesi preview kali ini. Untuk saat ini, masa depan ternyata tak terlihat secerah yang kita bayangkan sebelumnya.

RAW Screenshot

4K dengan Playstation 5

Battlefield 2042 jagatplay PART 1 2Battlefield 2042 jagatplay PART 1 3Battlefield 2042 jagatplay PART 1 7Battlefield 2042 jagatplay PART 1 8Battlefield 2042 jagatplay PART 1 13Battlefield 2042 jagatplay PART 1 14Battlefield 2042 jagatplay PART 1 15Battlefield 2042 jagatplay PART 1 16Battlefield 2042 jagatplay PART 1 19Battlefield 2042 jagatplay PART 1 22Battlefield 2042 jagatplay PART 1 23Battlefield 2042 jagatplay PART 1 26


 

No comments:

Powered by Blogger.